Senin, 25 Juli 2016

Saya dan Sebila Senjata Tradisional

Samurai dan Mandau
Beberapa tahun ini, saya lagi bersemangat mengumpulkan senjata tradisional maupun modern yang sejenis pisau dan pedang (Badik, Mandau, Samurai, Keris, dan Rencong) tentunya bentuk, ukuran dan motifnya berbeda, ya tergantung khas masing-masing daerah. Harus saya akui bahwa ada yang melatarbelakangi kenapa harus jatuh cinta terhadap benda-benda tajam tersebut. Alkisah, kayak cerita kolosal saja..hehehe. diawali perkenalan yang kemudian sering bercanda bareng sama sepupu yang punya minat kolektor terhadap senjata tradisional, dan tak hanya itu, dia juga menjadikan pisau (badik) tersebut sebagai pengawal setia ketika berpergian. 

Nah, sebelum keluar rumah, dia sering terlihat melakukan ritual aneh dengan memutar badik tersebut sebanyak tujuh kali pada tubuhnya. Ahh, sungguh aneh menurutku tapi itulah yang sering dia lakukan. Dan dikamarnya di hiasi  ragam jenis pisau, seperti  Keris dan Berbagai jenis Badik lainnya. Lanjut, kami pun sering memperbincangkan tentang motif keris dan badik yang tentunya saling berbeda satu sama lain.

Ditambah lagi kalau perbincangannya sudah memasuki dunia mistik, tak akan berhenti lah obrolan itu, memang kalau kita ingin menelisik benda-benda tradisional yang ada di Indonesia khusunya, maka akan selalu berhubungan dengan hal-hal yang gaib.  Pernahkah teman-teman menyaksikan keris yang bisa berdiri sendiri? Bergerak sendiri? Atau Badik tersebut disinyalir ada penunggunya? Dan berbagai cerita-cerita mistik yang lain. Maka tidak heran kalau masyarakat kita harus menjaga dan merawat dengan baik dan terkadang harus ada ritual khusus terhadap benda-benda tersebut. Umumnya, bagi masyarakat jawa setiap malam satu suro melakukan penyucian kepada keris yang dalam keyakinan mereka bahwa keris tersebut harus selalu terjaga aura magisnya dan jangan sampai memudar. Kepercayaan tersebut seakan sudah mengakar dalam diri masyarakat.  

Nah, Sebagai seorang pembelajar, tentunya tak hanya tertarik dengan mistiknya saja, akan tetapi, kegelisahan fikiran dan hatiku untuk menelusuri sejarah, makna dibalik sebila pisau maupun pedang tersebut. Perjuangan para pahlawan tanah air tak lepas dari dari sebila Badik, keris, Mandau, dan Rencong  ditangan mereka dalam memepertahankan kemerdekaan. Begitupun, pada zaman kerajaan-kerajaan Indonesia senjata tradisional tersebut menjadi alat untuk mempertahakan ekstensi kerajaan terhadap kerajaan lainnya.

Pada era modern ini, seiring perubahannya waktu, senjata tradisional di masing-masing daerah di Indonesia, mengalami perubahan fungsi dari alat untuk pertempuran menjadi warisan sumber pengetahuan kebudayaan yang terkandung didalamnya. E.B. Taylor dalam Rangkuti (2002:127) menjelaskan kebudayaan sebagai segala sesuatu yang dihasilkan oleh manusia dan di antaranya terdapat dua unsure yakni unsur phenomenon (bentuk benda/materi) dan unsur noumenon (bentuk ide dan gagasan). Sedangkan,  Menurut prof. disebuah diskusi tentang keris yang dilaksanakan Fadly Zon Library, bahwa kalau ingin memahami lebih dalam tentang pengkerisan, maka harus di pelajari dari perspektif sejarah, seni, kegunaan dan etika penggunaanya. Diskusi kurang lebih dua jam tersebut, sang Prof  dengan sambil memegang sebila keris, menjelaskan sejarah, motif dan  sampai kepada bagaimana kita memperilakukan keris tersebut.

Lanjut, beliau menegaskan bahwa keris itu sudah ada sejak masa kerajaan, kita tahu seorang ahli pembuat Keris namanya Empu Gandring yang hidup di zaman kerajaan Singosari, yang keris buatannya menjadi malapetaka buat tujuh keturunan Raja Ken Arok, kegilaan kekuasaannya membuat mata hatinya tertutup sehingga harus melaksanakan segala cara untuk membunuh Raja pada saat itu, Tunggul Ametung dan memperistrikan Ken Dedes. Singkat cerita Ken Arok pun berkuasa dan memimpin Singosari selama beberapa periode. Pengetahuan ini juga mungkin bisa di konfirmasi dengan berwisata sejarah ke Candi Singosari yang berada di Kabupaten Malang, tempat saya belajar selama beberapa tahun ini.

Ini masih seputar tentang Keris, khas senjata Tradsional dari Jawa, tentu Indonesia mempunyai banyak senjata Tradisinal lainnnya, tergantung daerah masing-masing. Sebila Badik, khas daerah Sulawesi Selatan yang menjadi tempat lelulur saya berada, sangat jelas punya sejarah, motif dan cara memperlakukanya yang berbeda. Begitupun, senjata tradisional daerah lainnya seperti, Rencong, Mandau, dan Celurit dsb.

Nah, Hal ini lah yang sangat mendasari bagi saya untuk menyukai benda-benda tajam tersebut. Ada pengetahuan kebudayaan, kesejarahaan, kesenian dan bumbu-bumbu mistiknya yang harus diungkap,  tak hanya digunakan sebagai alat kekerasan. Ini lah pekerjaan rumah bagiku secara pribadi maupun kepada kawan-kawan yang punya minat terhadap senjanta tradisional yang dimiliki oleh Indonesia. //onlybar//       

1 komentar: