![]() |
| bocah Suriah, AYLAN KURDI |
Di siang hari, di tengah kesibukan mempersiapkan sebuah
acara, aku duduk sejenak di kursi panjang di dalam sebuah ruangan. Pada saat itu, di depanku tedapat sebuah koran
ternama tergelatak di atas meja, maka tanpa berfikir panjang aku ambil lah
Koran tersebut. Ku buka lah lembaran demi lembaran, maka sampai lah aku pada
kolom berita Internasional, mataku pun langsung tertuju pada sebuah fhoto yang
menggambarkan seorang bocah kecil yang tergeletak di pinggir pantai dengan seorang aparat hukum yang nampak menghampiri
bocah tersebut. Sebagai manusia yang masih punya hati nurani dan fikiran,
sungguh harus mengelus dada dan sambil tertunduk, mengetahui bahwa bocah itu
telah meninggal dunia. Sungguh, kematiannya seperti ikan yang mengalami
keracunan sehingga terdampar di bibir pantai, dia lah seorang bocah kecil umur
3 tahun yang baru belajar merangkai kata-kata harus tertidur selama-lamanya di
terpa ombak yang ganas yang kemudian ombak itu perlahan menyeretnya ke bibir
pantai.
Rasa
ingin tahuku semakin menggebu-gebu, apakah gerangan yang terjadi kepada anak
bocah ini sehingga kematiannya pun menyita perhatian penduduk dunia?. Di beberapa
media melansir bahwa kematiannya itu di sebabkan dia harus melarikan diri dari
kampong halamanya suriah yang beberapa tahun ini sedang berkecamuk perang. Aylan
Kurdi bersama keluarga dan para pengungsi lainnya, harus berpindah dari tanah
kelahiran, menyeberangi lautan menuju ke bagian Eropa. Di tengah laut tiba-tiba
kapal yang mereka tumpangi terbalik diterpa ombak yang kencang. Ayah Aylan yang
bernama Abdullah selamat pada peristiwa itu, menceritakan bahwa sang Ayah
sebenarnya sudah berusaha untuk menyelamatkan Istri dan kedua anaknya, akan
tetapi kedua tangannya terlepas dari genggamannya. Sang ayah sangat sedih
dengan kejadian yang menimpah keluarganya dan berharap perang di Suriah antara
tentara ISIS dan masyarakat setempat segera berakhir. Memang, Beberapa tahun
ini para Migran Suriah sudah banyak yang meninggal dunia di tengah perjalanan
menuju bagian Eropa, keinginan mencari setitik kedamaian di negeri lain harus
berujung pada kematian. Begitu pun, ribuan pengungsi lain yang telah berhasil
sampai ke wilayah Eropa.
Melihat kejadian ini, aku hanya berucap rasa
syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT atas nikmat kesempatan, kedamaian
dan kenyaman di atas bumi pertiwi Indonesiaku. Setiap saat, kita bisa menghirup
udara bebas tanpa ada larangan untuk bernafas, dimana aku bisa mendengarkan
alunan musik kehidupan tanpa ada suara-suara kebencian, dimana aku bermain
dengan teman-teman tanpa harus melihat senjata dan tank-tank berkeliaran. Aku hidup
Indonesia, negeri dengan ribuan pulau, etnik dan budaya, akan tetapi, saling
menghormati satu sama lain. Berbalik 360 derajat, ketika melihat apa yang
terjadi negeri sang bocah Aylan Kurdi, negeri yang berlimpah ruah hasil buminya,
tetapi di perebutkan oleh negeri-negeri berwatak kejam dan rakus. Negeri yang dimana
susah mendapatkan rasa aman dan damai. Melalui doa dan tulisan singkat ini,
sangat berharap secepatnya di berikan penyelesaian konflik yang terjadi di
beberapa Negara Barat Tengah.//onlybar//

Tidak ada komentar:
Posting Komentar